Proses Sederhana Terciptanya Semangka Tanpa Biji (Triploid)
Hai popers… pernah tau ngak bagaimana semangka tanpa
biji bisa tercipta? Pasti disini ada yang pernah melihat semangka tanpa biji,
bahkan mungkin popers sering mengkonsumsinya. Atau popers ada yang gak tau buah
semangka? Anehh sih kalau sempat gak tau, soalnya itu buah favorit masyarakat
Indonesia.
Nahhh gua mau cerita sedikit sebelum kita masuk kepembahasan utama. Minggu lalu kami dapat tugas dari dosen Pengampu mata kuliah Pemuliaan Tanaman, kita disana cerita panjang lebar tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berpengaruh pada kehidupan manusia diera ini. Tidak terkecuali dalam bidang pertanian, popers pasti pernah lihat sekarang ada buah buahan yang bentuk nya unik, ukurannya semakin besar, umur panennya semakin singkat, dan hasil produksinya semakin banyak. Nahhh mengapa itu semua bisa terjadi? Tanyalah kepada para Pemulia Tanaman hehehhe…
Seperti yang gua sampaikan diatas maka, sekarang langsung saja kita bahas bagaimana proses terciptanya semangka tanpa biji (triploid)…
Semangka tanpa
biji (triploid)
Semangka (Citrullus vulgaris Schrad) merupakan
jenis tanaman holtikultura yang tumbuh merambat. Tanaman semangka bukan
merupakan tanaman asli Indonesia, melainkan berasal Afrika dan saat ini telah
menyebar keseluruh penjuru dunia, baik didaerah sub tropis maupun tropis. Di
Indonesia sendiri, buah ini sangat digemari masyrakat Indonesia karena memiliki
rasa yang manis, renyah, dan memiliki kandungan air yang tinggi (93%). Kemudian
seiring perkembangan zaman dan teknologi maka kita dapat menemukan berbagai
jenis varietas semangka, salah satunya adalah semangka tanpa biji (Triploid).
Untuk menghasilkan semangka tanpa biji sendiri dapat
dilakukan dengan cara menyerbuki tanaman tanaman tetraploid dengan tanaman
diploid, sehingga dihasilkan tanaman triploid. Hibrida triploid (2n = 3x) dapat
diperoleh dari persilangan tanaman tetraploid (2n = 4x) dengan tanaman diploid
(2n = 2x), dan melalui induksi endosperma. Langkah pertama pada persilangan
untuk mendapatkan benih triploid ialah melakukan penyediaan tetua tetraploid
melalui penggandaan kromosom tanaman diploid dengan kolkhisin. Efektivitas
kolkhisin meningkat bila dicampur dengan dimetil sulfoksida (DMSO).
Adapun proses pembuatan semangka tanpa biji memerlukan
bahan antara lain biji semangka diploid, kolkhisin, akuades steril, IAA, DMSO,
alkohol 70%. Sedangkan alat yang digunakan adalah kertas tisu, erlenmeyer,
batang pengaduk, dan pipet mikro. Untuk membuat semangka tanpa biji memiliki
prosedur sebagai berikut :
a. Pembuatan larutan perendam
Larutan perendam ini berfungsi sebagai bahan untuk
merendam biji semangka (diploid) sehingga menghasilkan semangka yang
tetraploid. Caranya yaitu :
-
Membuat
stok kolhokhisin dengan cara, melarutkan kolkhisin 100 mg dengan alkohol 70 %
sebanyak 100 ml dalam tabung erlenmeyer (stok kolhokhisin)
-
Kemudian,
membuat stok IAA dengan cara, melarutkan IAA 100 mg dilarutkan dalam 100 ml
akuades steril dalam tabung erlenmeyer
-
Selanjutnya,
membuat stok kolhokhisin dengan cara, melarutkan DMSO 0,1 ml dengan akuades
steril 100 ml dalam tabung erlenmeyer.
-
Untuk
membuat larutan perendam pada tingkat konsentrasi 0,5 % kolkhisin yaitu dengan
cara, 0,5 ml larutan stok kolkhisin + 0,1 ml larutan stok IAA + 2 ml larutan
stok DMSO dilarutkan dalam 100 ml akuades steril.
b. Perendaman biji
Pilih biji semangka yang sehat untuk direndam dalam
larutan perendam. Kemudian, menuangkan laurutan yang telah disediakan kedalam
tabung erlenmeyer secukupnya setelah itu memasukan biji semangka yang akan
direndam selama kurang lebih 35 jam.
c. Perkecambahan
Biji yang telah direndam dikeluarkan dari tabung
erlenmeyer, lalu diletakkan di atas tisu setengah basah kemudian ditutup lagi
dengan tisu setengah basah. Tisu diusahakan tidak terlalu basah agar biji tidak
busuk. Biji dikecambahkan maksimal 2 hari dalam kotak inkubator dengan suhu
30-35°C dan kelembapan 80-85%.
d. Pembibitan dan penanaman
Setelah
kurang lebih 2 hari pengecambahan, biji yang telah tumbuh akarnya maka sudah
bisa ditanam dalam polybag kecil. Bibit semangka ditanam di lapangan pada umur
24 hari setelah pengecambahan.
Semangka
yang dihasilkan dari proses ini akan menghsilkan semangka tetraploid. Kemudian
semangka tetraploid ini diserbuki dengan bunga semangka yang diploid. Sehingga
hasil dari penyerbukan ini akan menghasilkan buah semangka tanpa biji
(Triploid).
Nahhh
setelah penjelasan diatas pasti muncul pertanyaan seperti ini di dalam benak
popers “Bagaimana cara mendapatkan turunan buah semangka tanpa biji selanjutnya,
sementara bijinya tidak ada” hehehehe… langsung saja saya jawab nihh, jika teman
teman menyimak dari atas maka sebenarnya cara mendapatkannya gampang banget
yaitu tinggal menciptakan biji semangka tetraploid seperti diatas, kemudian
dikawinkan dengan semangka diploid. Kemuidan biji semangka hasil perkawinan
dari semangka tetraploid dengan semangka diploid akan menghasilkan semangka
tanpa biji (triploid) lagi dan lagi.
Setelah
membaca artikel ini saya mengajak teman-teman untuk berterimakasih kepada para
Pemulia Tanaman yang telah berusaha menciptakan berbagai keanekaragaman genetik
dan telah ikut ambil bagian untuk menjaga kedaulatan pangan kita sehingga, pada
saat ini kita masih bisa terbebas dari darurat pangan ditengah semakin
meningkatnya kurva laju pertumbuhan penduduk. Eitttsss dan jangan lupa berikan
semangat untuk gua dong, supaya gua lebih sering buat artikel yang bisa
menambah pengetahuan kita semua khususnya dalam bidang pertanian dan lingkungan
(Agroekosistem).
Referensi :
Ihsan, F., Wahyudi, A., & Sukarmin. (2008). TEKNIK
PEMBENTUKAN SEMANGKA TETRAPLOID UNTUK PERAKITAN VARlETAS SEMANGKA TANPA BIJI. Buletin
Teknik Pertanian, 13(2), 75–78.