Buah
maja mungkin masih terdengar asing di telinga sebagian orang. Tapi tahukah kamu
bahwa buah ini punya cerita yang menarik dari namanya ? Kalau disebutkan kata
Majapahit, pasti sudah terbayang di pikiran kita tentang bagaimana terkenalnya
salah satu kerajaan besar di nusantara ini. Lantas apa hubungan buah maja dan
Kerajaan Majapahit? Dari namanya tentu sudah bisa ditebak bahwa nama kerajaan
tersebut diambil dari buah yang bernama maja. Untuk lebih jelasnya, yuk kita
cari tau bersama!
Pertama
kita akan mulai dengan deskripsi buah maja. Buah maja mempunyai nama latin Aegle
marmelos (L.) Correa dan berasal dari suku jeruk-jerukan. Buah
ini berbentuk agak bulat dan berwarna hijau. Diameternya sekitar 5-12,5 cm. Kulit
buahnya mengayu dan keras, isinya berwarna kuning atau jingga dan daging buahnya
jernih. Terdapat 6-10 butir biji di dalamnya. Meski banyak yang mengira rasanya
pahit, ternyata rasa buah maja adalah manis seperti jeruk dan aromanya pun
harum. Buah ini bahkan bisa dijadikan selai dan sirup.
Buah
maja biasanya tumbuh di dataran rendah hingga
ketinggian kurang lebih 500 mdpl. Pohon maja sendiri dapat tumbuh di lahan
kering ataupun ekstrim, dan juga mampu tumbuh di lahan basah seperti rawa-rawa.
Pohon maja dapat bertahan pada suhu 49⁰C pada musim kemarau, dan pada suhu
sampai -7⁰C di musim dingin. Tanaman buah maja tersebar secara luas di wilayah
Asia Selatan dan Asia Tenggara antara lain Bangladesh, Burma, India, Malaysia,
Pakistan, Srilanka, Thailand dan termasuk Indonesia. Buah maja memiliki banyak
nama di Indonesia. Ada
yang mengenalnya dengan nama Maja, Modjo, Majapahit ataupun Bilak, sedangkan di
Asia Selatan buah maja dikenal dengan nama Bael, Beli, Bergiri dan Sirphal.
Adapun klasifikasi tanaman buah maja dapat kita lihat pada tabel 1.
Kingdom
: |
Plantae |
Divisio
: |
Spermatophyta |
Class
: |
Dicotyledoneae |
Ordo
: |
Sapindales |
Family
: |
Rutaceae |
Genus
: |
Aegle |
Species
: |
Aegle marmelos
(L.) Correa |
Nah
itu tadi pengenalan mengenai buah maja, sekarang kita akan membahas tentang
keunikan buah maja yang namanya berkaitan dengan nama kerajaan majapahit. Diceritakan
bahwa pendiri kerajaan majapahit yang
bernama Raden Wijaya menerima sebidang tanah di daerah Tarik (Terik
atau Trik; lokasi tepatnya masih diperdebatkan). Saat membangun daerah itu,
mereka menemukan pohon maja yang sedang berbuah, lalu anak buah Raden Wijaya memakan
buah maja tersebut. Saat memakannya, buah itu terasa pahit. Dari situlah awal
mula daerah itu kemudian dinamai majapahit, yang artinya dari buah maja yang
rasanya pahit. Lalu muncul pertanyaan, mengapa rasa buah majanya pahit? Padahal
tadi kita membahas bahwa rasa buah maja justru manis. Jadi. diyakini bahwa saat
itu buah maja yang dimakan anak buah Raden Wijaya masih belum matang, maka dari
itu rasanya pahit.
Baiklah
teman-teman pembaca semua, menarik bukan sedikit pembahasan mengenai buah maja
kali ini? Semoga bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan untuk kita yaa…
kalau kamu ingin mengetahui lebih banyak bisa cek sumber bacaan pada daftar
pustaka di bawah. Terima kasih dan sampai jumpa di artikel berikutnya!
DAFTAR
PUSTAKA
Maja.
(2021, Mei 12). Di Wikipedia, Ensiklopedia Bebas. Diakses pada
18:31, Mei 12, 2021, dari https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Maja&oldid=18363160
Majapahit. (2021, Mei 11). Di Wikipedia,
Ensiklopedia Bebas. Diakses pada 08:50, Mei 11, 2021, dari https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Majapahit&oldid=18357052
Munandar, A.A. 2008. Ibu kota Majapahit, Masa Jaya dan
Pencapaian. Hal. 69. Jakarta: Komunitas Bambu.
Muljana, S. 2005. Menuju
Puncak Kemegahan. Sejarah kerajaan Majapahit. Hal. 187. Yogyakarta: LKiS.
Rismayani,
2013. Manfaat Buah Maja Sebagai Pestisida Nabati Untuk Hama Penggerek Kakao
(Conopomorpha cramerella). Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri,
Volume 19 Nomor 3 2013. Puslitbangbun.
Jangan pernah berhenti menulis adina...
BalasHapusSemangat
Woohoo
Hapus