Selamat Datang di Blog Resmi UKM PRISMA UPR

UKM PRISMA UPR merupakan unit kegiatan mahasiswa yang bergerak di bidang kepenulisan berbasis riset dan penalaran ilmiah yang mewadahi para mahasiswa untuk mengembangkan diri di bidang keilmuan dan penalaran ilmiah.

Profil UKM PRISMA

Tentang Kami

Dokumentasi

Dokumentasi Kegiatan PRISMA UPR

Read More

Event PRISMA

Informasi Event PRISMA UPR

Read More

Agenda

Program Kerja PRISMA UPR

Read More

Kepengurusan

Biodata Pengurus UKM PRISMA

Read More

Postingan

Minggu, 28 Februari 2021

FQA PKM 2021

FQA PKM 2021

    



    Halo, selamat datang di blog resmi UKM PRISMA UPR!! Ciee datang kesini karena masih banyak yang bingung karena PKM 2021 ini ya? Sama mimin juga kok *hehe. Kali ini mimin akan merangkum sedikit pertanyaan yang mungkin sering dipertanyakan oleh para peserta PKM 2021. Tanpa basa-basi lagi yuk mari kita bahas bersama apa saja sih pertanyaannya. 

1. Bagaimana penulisan format file proposal yang benar yang akan dikirimkan atau diunggah ke akun SIMBELMAWA?

  - Penamaan format file yang benar ditulis dengan format: Nama Ketua_Nama PT_ Jenis PKM yang diikuti.


      2. Penomoran halaman diletakan di sebelah mana?

     - Sesuai dengan panduan PKM 2021, Penomoran halaman daftar isi (termasuk juga daftar gambar   dan daftar tabel JIKA ADA) dibuat dengan menggunakan huruf: i,ii,iii dan untuk Penomoran   halaman inti dan lampiran menggunakan angka arab: 1,2,3 dst dan diletakan disebelah kanan     atas. Penomoran halaman 1 dimulai dari Bab pendahuluan.


      3. Untuk penamaan BAB bagaimana ya?

       - Untuk penamaan BAB boleh di cek di panduan karena tiap skema PKM berbeda penulisan BAB nya. 


     4. Untuk penggunaan materai dibagian lampiran surat pernyataan ketua tim bagaimana sistemnya?

  - Penggunaan materai di lampiran surat pernyataan adalah wajib. Untuk materainya ada  beberapa ketentuan yang bisa dilakukan

a.      Materai 10.000

b.      Materai 6.000+ Materai 6000

c.       Materai 6.000 + Materai 3.000

d.      Materai 3.000 + Materai 3.000 + Materai 3.000   


    5. Pengisian akun di simbelmawa ada disebutkan untuk mengisi wakil rektor bidang kemahasiswaan beserta NIP nya itu diisi apa?

  - Pengisian lembar pengesahan untuk bagian Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan diisi dengan data berikut:

Jabatan          : Wakil Rektor Bidang Hukum, Organisasi, SDM dan    

   Kemahasiswaan

           Nama              : Prof. Dr. Suandi Sidauruk, M.Pd

           NIP                 : 196010181989031003

 

INGAT YA!! UNTUK WAKIL DEKAN DIISI DENGAN WAKIL DEKAN BIDANG KEMAHASISWAAN MASING-MASING FAKULTAS KETUA KELOMPOK


6. Kelompok bidang ilmu di simbelmawa diisi apa ya?

   - Diisi dengan bidang ilmu yang sesuai dengan proposal yang telah kalian buat


7. Bagaimana cara ketua tim melengkapi identitas dan upload proposal di simbelmawa?

   - Untuk tutorial lengkapnya boleh di tonton di link berikut: https://youtu.be/-mllDF8naro


   Mimin harap FQA ini dapat membantu peserta PKM 2021 yang sedang kebingungan. Jika ada FQA lainnya mimin akan update secepatnya. Terima kasih sudah mau mengunjungi blog resmi UKM PRISMA UPR, jangan kapok ya....stay tune terus ya!!


Kalian dapat mendownload pedoman PKM 2021 di sini > Pedoman PKM 2021


Masih ada pertanyaan terkait PKM 2021? Silahkan hubungi PRISMA PKM Center di bawah ini via WhatsApp ya :

083150487069 (Sri)
081383481751 (Reliana)


Jumat, 26 Februari 2021

“Digital Leadership”, Gaya Kepemimpinan Era Kini

“Digital Leadership”, Gaya Kepemimpinan Era Kini



Gigih Pratama

(Departemen Pengembangan dan Kreativitas)

    Dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi, perusahaan sampai dengan pemerintahan sering kita dengar sebutan pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan. Ketiga kata tersebut memang memiliki hubungan yang berkaitan satu dengan lainnya.

    Kepemimpinan merupakan sebuah bidang riset dan juga suatu keterampilan praktis yang mencakup kemampuan seseorang atau sebuah organisasi untuk memimpin atau membimbing orang lain, tim, atau seluruh organsisasi. Menurut Slamet “Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan, proses, atau fungsi pada umumnya untuk mempengaruhi orang-orang agar berbuat sesuatu dalam rangka mencapai tujuan tertentu”.

    Pada dewasa ini, dunia sedang menghadapi era distrupsi. Apa itu distrupsi? Distrupsi adalah sebuah inovasi, yang akan menggantikan seluruh sistem lama dengan cara-cara baru, menggantikan teknologi lama yang serba fisik dengan teknologi yang menghasilkan sesuatu yang benar-benar baru dan lebih efisien, juga lebih bermanfaat. Hal ini ditandai dengan adanya perkembangan dan inovasi dalam teknologi informasi dan komunikasi (TIK), seperti pengembangan e-commerce dan internet, gaya kepemimpinan baru telah muncul yang disebut e-leadership. Istilah e-leadership atau kepemimpinan elektronik diperkenalkan oleh Avolio, Kahai, dan Dodge melalui artikel ilmiah berjudul E-leadership: Implications for Theory, Research, and Practice yang terbit di jurnal ilmiah Leadership Quarterly tahun 2000. Menurut artikel yang menjadi rujukan utama peneliti kepemimpinan di era digital itu, e-leadership terjadi dalam konteks e-environment di mana pekerjaan dilakukan melalui teknologi informasi terutama melalui internet.

    Ditambah dengan kondisi pandemi saat ini, tentunya ini merupakan suatu tantangan tersendiri bagi kita sebagai seorang pemimpin. Bagaimana tidak, dengan kondisi yang tidak menentukan ini kita dipaksa untuk membuat keputusan dengan tepat demi terjalannya produktivitas organisasi yang kita pimpin. Tidak ada buku panduan untuk mengatasi krisis yang tidak terelakkan seperti ini. Akibatnya, kepemimpinan secara tradisional tidak lagi disarankan demi memenuhi protokol kesehatan yang berlaku.

    Menyikapi era kini dan kondisi pandemi yang tak menentu, tentunya gaya kepemimpinan baru saat ini atau sering disebut e-leadership lebih cocok ketimbang gaya tradisional yang kita terapkan selama ini. Dalam konteks ini, para pemimpin disebut e-leader atau pemimpin virtual.

    Pemimpin virtual adalah pemimpin yang mengarahkan orang-orang dari jarak jauh untuk melakukan pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasi. Mereka menggunakan teknologi baru untuk menghadapi kondisi saat ini. Sebut saja dengan pemakaian aplikasi meeting online, seperti Zoom dan Google Meet.

    Pemimpin harus menyesuaikan gaya kepemimpinan mereka untuk memenuhi tuntutan dan harapan yang berorientasi digital. Mereka harus melakukan beberapa perubahan sikap yang penting, termasuk menerima kehilangan kontrol, dan mengembangkan sikap yang lebih inklusif dan partisipatif dalam memimpin. Dalam praktek kepemimpinan di era digital, para pemimpin harus bersedia dan mampu berkomunikasi dengan cara baru dengan menggunakan saluran dan alat baru, dengan penekanan lebih besar pada dialog dan kolaborasi dan lebih sedikit penekanan pada perintah dan kontrol. Komunikasi digital harus sepenuhnya terintegrasi ke dalam cara-cara di mana mereka terhubung dengan orang lain.

    Apa saja tantangan yang akan dihadapi oleh para E-Leader? Banyak tantangan yang harus dihadapi para pemimpin saat ini. Pemimpin virtual harus berkomunikasi dengan orang-orang melalui media elektronik secara efektif. Padahal tanpa komunikasi tatap muka, sangat sulit untuk memercayai seseorang. Jadi, membangun kepercayaan dengan anggota dalam komunikasi virtual adalah tantangan besar bagi pemimpin karena komunikasi tatap muka tidak terjadi di antara mereka. Juga sangat sulit bagi pemimpin untuk menginspirasi orang-orang, memotivasi dan mengilhami mereka untuk melakukan pekerjaan dengan baik dalam situasi virtual karena kita tidak dapat melihat reaksi dan ekspresi mereka tentang arahan dan bimbingan.

   Walaupun komunikasi virtual dapat dilakukan secara efektif, pemimpin virtual masih harus berusaha keras mengarahkan dan membimbing orang-orang dari jarak jauh. Selain memahami gaya kepemimpinan di era global, untuk menjadi pemimpin kita diharuskan berfokus pada karakter dan kriteria baru dalam memajukan sebuah organisasi. Adapun diantaranya :

1. Memiliki mental model yang rendah hati tetapi tetap kuat dalam menuntut hasil kerja yang maksimal serta dapat menyampaikan dan menjelaskan visi serta sasaran yang akan dicapai.

2. Credible activist, seorang pemimpin yang mampu bekerja dengan sungguh-sungguh pada bidang yang dikuasai dan berorientasi pada kontribusi yang maksimal.

3. Bukan ingin menjadi pintar sendiri tetapi fokus pada pembelajaran team, yang artinya semua anggota dalam tim akan menjadi sumber daya manusia yang berkualitas atau unggul karena memiliki motivasi yang kuat untuk terus belajar dan menerapkan apa yang telah dipelajari untuk menjadi pemenang.

4. Dapat menguasai dan memanfaatkan sistem manajemen dalam perusahaan supaya dapat memajukan organisasi dalam mencapai visi, misi, nilai-nilai, strategi organisasi menuju organisasi yang efektif, produktif, dan profitable.

    Jika kepemimpinan digital ini dapat diterapkan dalam sektor organisasi maupun pekerjaan terutama bagi mahasiswa tentu dapat menjadi solusi dalam mewujudkan gaya kepemimpinan era kini yang notabene kemajuan teknologi semakin berkembang pesat. Pada akhirnya, Indonesia tidak akan pernah mengalami krisis kepemimpinan dan dapat bersaing di kancah Internasional.

 

Senin, 22 Februari 2021

Kelas Kepenulisan #2020

Kelas Kepenulisan #2020




    Kelas kepenulisan merupakan salah satu event yang diselenggarakan oleh UKM PRISMA UPR dalam rangka mengembangkan minat serta kemampuan mahasiswa dalam menuangkan idenya kedalam sebuah karya tulis. Kelas kepenulisan #2020 dilaksanakan pada tahun Oktober hingga November 2020 dengan mengusung tema "Tuangkan Kreativitasmu Melalui Tulisan sebagai Dedikasi Untuk Negeri" dan mengangkat sub tema lingkungan, pendidikan, ekonomi, sosial budaya dan energi terbarukan. Karya-karya yang di hasilkan dari kelas kepenulisan ini dapat dilihat di link di bawah ini :

*Sub Tema : Energi Terbarukan

- Pemanfaatan Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit Sebagai RDF (Refuse Derived Fuel) Variasi Limbah Plastik Polyvinil Chloride Untuk Menciptakan Energi Terbarukan

Sintesis Karbon Aktif Terimpregnasi Logam Cu Dari Tandan Kosong Kelapa Sawit Sebagai Adsorben Untuk Menyimpan Gas H2

*Sub Tema : Lingkungan

Pembuatan Karbon Aktif Terimpregnasi Logam Cu Dari Lahan Gambut Terbakar Sebagai Material Penangkap Gas CO₂

*Sub Tema : Pendidikan

Penerapan Metode Pembelajaran Role Playing Terhadap Siswa Introvert

*Sub Tema : Ekonomi

Pembentuk Sekolah Nabung Saham Tingkat SMA/SMK Sebagai Upaya Peningkatan Literasi Pasar Modal Di Kalimantan Tengah Menggunakan Media Stocklab

*Sub Tema : Sosial Budaya

SB-VR (SCHOOL BASED VIRTUAL REALITY) : Metode Edukasi Social Skills Berbasis 3D Studio Max Terhadap Remaja Disabilitas Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Kemampuan Akademik Dan Non Akademik Remaja Di Indonesia

Bekas Jadi Berkah

    Karya-karya diatas dapat dijadikan sebagai referensi dalam menulis karya ilmiah. Karena itu, mari tuangkan ide kreatif kita dalam bentuk karya tulis yang dapat membantu perkembangan negeri Indonesia tercinta ini.  

“Menuju Indonesia yang Lebih Sehat Bersama Gerakan ABCDE Dalam Upaya Penerapan Pencegahan HIV/AIDS”

“Menuju Indonesia yang Lebih Sehat Bersama Gerakan ABCDE Dalam Upaya Penerapan Pencegahan HIV/AIDS”


 Oleh : Adina Mardhatillah

(Departemen Kesekretariatan)


PENDAHULUAN 

     Indonesia masih berjuang dalam menekan angka penyebaran HIV/AIDS yang kian meningkat. Menurut data UNAIDS atau program PBB untuk HIV/AIDS, menyebutkan bahwa setiap tahunnya ada 46.000 kasus infeksi baru di Indonesia. Jumlah tersebut tentu sangat banyak jika dibandingkan dengan negara tetangga, Thailand yang hanya 6.000 per tahun. Peningkatan yang terjadi ini menunjukkan bahwa situasi penanganan HIV/AIDS di Indonesia masih belum mumpuni. Bahkan UNAIDS juga menyebutkan bahwa dilihat dari data pada tahun 2019, Indonesia menduduki peringkat Ke-3 terbanyak dalam jumlah penyebaran HIV Se-Asia Pasifik setelah India dan China. 

      HIV dan AIDS seringkali dianggap sama, padahal keduanya adalah hal yang berbeda meskipun berkaitan. HIV atau Human Immunodeficiency Virus sendiri adalah virus yang menyerang kekebalan tubuh, yang secara spesifiknya menyerang sel CD4 atau yang kita kenal dengan sebutan sel darah putih. Sel darah putih merupakan bagian yang sangat penting dalam sistem kekebalan tubuh manusia, karena ia berfungsi untuk melawan mikroorganisme asing pembawa infeksi dan penyakit seperti virus, bakteri dan parasit. Sedangkan untuk AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah penyakit yang ditimbulkan dari infeksi HIV yang sudah parah, yaitu infeksi yang berada pada stadium 3.

       Masih kurangnya pemahaman masyarakat mengenai HIV/AIDS menjadi salah satu faktor mengapa penyebaran HIV/AIDS meningkat setiap tahunnya. Orang yang terinfeksi HIV atau Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) seringkali tidak menyadari bahwa ia telah tertular. Kondisi ini jika tidak segera ditangani akan memperparah keadaan dari orang tersebut karena penyakitnya yang berisiko lebih sulit untuk diobati.

    Laporan UNAIDS pada akhir 2017 menunjukkan ada sekitar 36,9 juta orang yang hidup dengan HIV/AIDS atau Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). Namun dari total populasi itu, hanya sekitar 75% orang yang menyadari mereka mengidap kondisi ini. Laporan ini juga mencatat sekitar 940.000 orang di dunia meninggal akibat penyakit yang muncul sebagai komplikasi AIDS. 

    Menurut Krittayawan Boonto yang merupakan perwakilan UNAIDS di Indonesia saat dijumpai di Gedung Teater Salihara, Pada Senin 9 Desember 2019, mengatakan bahwa Indonesia adalah 1 dari 20 negara yang berkontribusi dalam jumlah HIV terbanyak di dunia. Saat inipun Indonesia masih punya tantangan soal stigma mengenai ODHA yang juga kurang dalam supportnya. Stigma negatif yang selalu melekat baik pada penyakitnya dan pengidapnya masih sangat sulit terlewati. 

    Fakta-fakta mengenai daruratnya penyebaran HIV/AIDS merupakan tantangan yang harus dihadapi, tidak hanya bagi pemerintah namun juga untuk seluruh lapisan masyarakat. Semua pihak perlu bekerjasama dalam menerapkan solusi bagi penyebaran dan pengendalian HIV/AIDS agar hasil yang didapat sesuai dengan yang diharapkan. Salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran masyarakat adalah dengan memperkenalkan bahaya apa saja yang dapat ditimbulkan HIV/AIDS serta upaya pencegahan apa yang dapat dilakukan. Dalam upaya pencegahan tersebut ada gerakan yang disebut dengan ABCDE. Gerakan ini merupakan singkatan dari A untuk abstinence, B untuk be faithful, C untuk condom, D untuk don't use drugs dan E untuk equipment. Gerakan ABCDE ini disosialisasikan oleh Kementerian Kesehatan dengan harapan dapat menurunkan angka kasus HIV/AIDS yang ada di Indonesia.

ISI 

    Salah satu hambatan yang besar dalam upaya pencegahan HIV/AIDS berkaitan dengan stigma dan diskriminasi masyarakat terhadap ODHA. Stigma tersebut berupa anggapan bahwa penyakit HIV didapat dari perilaku tidak bermoral yang tidak dapat diterima di masyarakat. Padahal ada berbagai perantara yang dapat menyebabkan infeksi dari penyakit ini. Munculnya stigma ini timbul karena masih minimnya pengetahuan masyarakat. Dalam upaya pencegahan HIV/AIDS masyarakat tidak hanya perlu mengetahui, namun juga perlu memahami tentang bagaimana sebenarnya bahaya dari HIV. 

    Ada berbagai jalur transmisi dalam penularan HIV/AIDS. Yang pertama adalah melalui kontak seksual. Jalur ini sering terjadi karena hubungan seks yang tidak aman dengan orang yang terinfeksi HIV. Belum lagi jika terdapat infeksi menular seksual (IMS) yang lain, seperti GO atau klamidia yang dapat meningkatkan penularan HIV sebesar 2-5%. Setelah penularan melalui transmisi seksual, penularan HIV/AIDS juga terjadi melalui alat suntik yang terkontaminasi. Penularan melalui jalur ini juga menunjukkan peningkatan di Indonesia. Biasanya, pemakaian jarum suntik bersama di antara orang yang terinfeksi HIV, menjadi sumber penularan utama melalui transmisi ini. Kelompok yang berisiko tinggi terhadap penularan HIV melalui alat suntik antara lain adalah pengguna narkoba suntik (Penasun), terutama mereka yang berbagi jarum suntik, penggunaan jarum tato yang tidak steril, dan para petugas kesehatan di rumah sakit melalui transmisi.

    Penularan HIV/AIDS selanjutnya, terjadi melalui Ibu ke Janin. Penularan HIV dari ibu ke bayinya pada umumnya terjadi saat persalinan. Faktor paling utama yang mempengaruhi penularan HIV dari ibu ke bayi adalah kadar HIV (viral load) di darah ibu pada saat menjelang atau saat persalinan dan kadar HIV di air susu ibu ketika ibu menyusui bayinya. Umumnya, satu atau dua minggu setelah seseorang terinfeksi HIV, kadar HIV akan cepat sekali bertambah di tubuh seseorang. Pada umumnya kadar HIV tertinggi sebesar 10 juta kopi/ml darah terjadi 3–6 minggu setelah terinfeksi. Penularan Ibu ke bayinya juga dapat terjadi melalui pemberian ASI. Penularan melalui pemberian ASI oleh ibu yang terinfeksi HIV akan lebih besar pada bayi yang baru lahir, penularan melalui ASI ini yaitu antara 10-15%. Selain itu, HIV juga dapat ditularkan dari seseorang yang terinfeksi melalui transfusi darah, transplantasi organ tubuh, dan inseminasi artifisial.

    Seperti kata pepatah, mencegah lebih baik daripada mengobati. Hal ini pula yang perlu ditanamkan dengan penerapan program yang telah dibuat pemerintah. Untuk menghindari penularan HIV, pemerintah dan berbagai lembaga swadaya masyarakat menggunakan konsep “ABCDE” yang disosialisasikan sebagai program pencegahan HIV agar mudah untuk diterapkan dan diingat. Konsep ini juga diperkenalkan Badan Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) pada tahun 2012.

    Untuk singkatan dari B yaitu Be Faithful, artinya bersikap saling setia kepada satu pasangan seks atau tidak berganti-ganti. Pada dasarnya siapapun yang berhubungan seks dengan seseorang yang sering berganti-ganti pasangan seks, maka dapat menularkan penyakit yang didapat dari pasangan seksual sebelumnya. Oleh karena itu, semakin sering berganti pasangan, semakin besar kemungkinan tertular HIV. Tidak hanya HIV, namun juga berisiko terkena penyakit menular seksual lainnya yang lebih berbahaya. Be Faithful atau setia kepada satu pasangan menjadi salah satu jalan agar pasangan dapat saling terlindungi dari hubungan yang tidak sehat dan memperkecil celah untuk penularan HIV/AIDS. 

    Selanjutnya huruf C untuk Condom, artinya mencegah penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual dengan menggunakan Kondom. Kondom atau jaswadi merupakan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan atau penularan penyakit kelamin pada saat melakukan hubungan seks. Penggunaan kondom ini dinilai sangat efektif mencegah penularan HIV. Menurut Dr Kemal Siregar, Sekretaris Komisi Pengendalian AIDS Nasional (KPAN), dalam acara Konferensi Pers Pekan Kondom Nasional 2013, di Balai Kartini, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (14/11/2013) mengatakan "Hampir 80% penularan HIV berasal dari hubungan seks tidak aman. Angka ini menunjukkan masih kurangnya penggunaan kondom di kalangan lelaki berisiko tinggi. Sementara berbagai upaya untuk mempromosikan penggunaan kondom telah banyak dilakukan, namun masih dibutuhkan promosi lebih gencar lagi untuk mendorong adanya kesadaran perubahan perilaku,". 

    Lalu, untuk huruf D untuk don't use drugs, berarti Dilarang menggunakan narkoba. Atau bisa juga Don’t Share Syringe yang berarti jangan memakai jarum suntik atau alat yang menembus kulit bergantian dengan orang lain. Berdasarkan data IBBS (Integrated Biological-Behavioral Surveillance), pengguna Narkoba suntik (Penasun) merupakan kelompok yang sangat berisiko terhadap HIV/AIDS karena perilaku berbagi peralatan suntik Narkoba secara bergantian menyebabkan penularan HIV/AIDS lebih tinggi dibandingkan dengan cara penularan lain. Menurut data Departemen Kesehatan (Depkes) dilaporkan bahwa banyaknya pengguna NAPZA suntik terhadap semua kasus HIV di Indonesia sebesar 19,9% - 22,1% sampai tahun 2001 dan 2003. Narkoba memang membawa banyak sekali dampak negatif, apapun bentuknya. Maka dari itu larangan dalam penggunaan narkoba perlu kita patuhi bersama.

  Kemudian yang terakhir, yaitu E untuk Equipment, artinya artinya gunakanlah peralatan steril..Sterilisasi jarum suntik dan alat yang melukai kulit seperti tindik, di tato, tidak menggunakan pisau cukur bekas dan sikat gigi bersama orang lain. Tidak menggunakan narkoba suntikan atau pemakaiannya segera dihentikan dan mengikuti pemulihan (Yanto dan Ernawati, 2016). Huruf E ini juga bisa diartikan sebagai Education atau pendidikan. Pendidikan perlu didapat oleh semua kalangan agar dapat menghindari dari hal-hal negatif dan dapat memproses informasi yang diperlukan dengan baik.

PENUTUP 

    Mengingat bahwa penyebaran yang HIV terus meningkat maka diperlukan kepedulian dari semua pihak yang terkait dengan program penanggulangan HIVAIDS untuk secara proaktif terlibat dalam komunikasi, penyebaran informasi maupun melakukan edukasi kepada masyarakat khususnya kelompok dengan resiko tinggi. Dengan adanya gerakan atau konsep ABCDE yaitu ini, A untuk abstinence, B untuk be faithful, C untuk condom, D untuk don't use drugs dan E untuk equipment. diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan HIV/AIDS yang ada di Indonesia. Mari kita bersama wujudkan Indonesia yang sehat dengan menerapkan pola hidup sehat dan pencegahan penyakit seperti HIV/AIDS.



DAFTAR PUSTAKA 

A. Ahmad, P. Riono & J. Anwar, Situasi Perilaku Be Tertular HIV di Indonesia (Jakarta: BPS, Departemen Kesehatan, 2006) juga, D. K. R. Indonesia, Pedoman Pelaksanaan Pelayanan Konseling dan Testing HIV dan AIDS Secara Sukarela (Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 2009), dan NAC, Mengenal dan Menanggulangi, 2010 

Husein, P., Purnama, A., & Rovigis, R. (2015). Informasi Dasar dan Penanganan HIV dan AIDS. Jurnal Ledalero, 14(2), 217-239. Nurwati, N., & Rusyidi, B. (2019). Pengetahuan Remaja Terhadap HIV-AID. Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, 5(3), 288-293. Purwaningsih, S. S., & Widayatun, N. F. N. (2008). Perkembangan HIV dan AIDS Di Indonesia: Tinjauan Sosio Demografis. Jurnal Kependudukan Indonesia, 3(2), 75-95.

Minggu, 14 Februari 2021

Mendorong Terciptanya Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas Bersama UKM PRISMA Menuju UPR Jaya Raya

Mendorong Terciptanya Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas Bersama UKM PRISMA Menuju UPR Jaya Raya

 


Oleh : Elynius Gowasa

(Ketua UKM-PRISMA UPR)

          Perkembangan zaman mengarahkan kita kepada berbagai polemik dalam tatanan kehidupan sosial, teknologi dan manusia, bagaikan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Manusia yang hidup di era globalisasi ini tidak akan bisa menjalankan proses kehidupannya tanpa keterlibatan teknologi, sehingga ilmu pengetahuan sains dan teknologi merupakan senjata yang sangat penting untuk menghadapi segala tantangan yang semakin kompleks pada saat ini. Seiring berjalannya waktu, maka dunia membawa kita kedalam sebuah arena yang tidak ada ujungnya. Segala penemuan yang luar biasa bermunculan didepan mata dan menegaskan kepada kita semua bahwa syarat untuk hidup dizaman ini tidak lagi dengan menggunakan kekuatan otot. Namun, ada hal yang jauh lebih penting yaitu, kepintaran dan kecerdasan dengan wawasan yang luas terhadap ilmu pengetahuan sains dan teknologi.

          Pada era globalisasi saat ini, kita tidak dapat memungkiri bahwa negara-negara yang memiliki tingkat penguasaan IPTEK yang tinggi akan menjadi negara adikuasa (powerfull), kaya raya, pengendali dunia dan menjadi penguasa pasar global. Sedangkan negara yang tidak mampu beradaptasi dengan segala perkembangan ini maka akan berada dibawah bayang-bayang negara adikuasa. Istilah lainnya negara yang tidak dapat menguasai IPTEK kembali terjajah secara halus oleh kecerdasan teknologi.

          Indonesia sendiri merupakan negara keempat dengan jumlah penduduk terbesar didunia setelah Cina, India, dan Amerika. Tercatat jumlah penduduk Indonesia hingga saat ini adalah sebanyak 270 juta jiwa berdasarkan data sensus penduduk ditahun 2020. Hal ini menyebabkan Indonesia merupakan salah satu negara dengan sumber daya manusia yang begitu melimpah. Akan tetapi yang menjadi pertanyaan saat ini adalah apakah Indonesia mampu beradaptasi dan bersaing dengan negara-negara adikuasa dengan cara memanfaatkan sumber daya manusia yang ada? Ataukah Indonesia akan secara terus menerus menikmati temuan-temuan baru dari hasil riset atau produk yang dikembangkan oleh negara-negara lain atau dengan kata lain Indonesia hanyalah sebuah  negara konsumen abadi?.

          Seperti yang kita ketahui bahwa kuantitas tidaklah menjamin sebuah kualitas, berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah yang dikutip dari liputan 6 mengatakan bahwa “sebanyak 56 % penduduk Indonesia masih berpendidikan rendah seperti SMP kebawah”. Sehingga kasus seperti ini sangat disayangkan dan dapat membuat Visi Indonesia untuk bersaing dalam era globalisasi ini akan sedikit memiliki hambatan yang jika dibiarkan dapat merugikan kita semua.

          Berdasarkan segala polemik diatas maka pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pendididikan dan Kebudayaan (KEMENDIKBUD) serta Kementrian Riset dan Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia (RISTEK-BRIN) memberikan mandat kepada lembaga-lembaga pendidikan untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkuliatas sehingga Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara lain pada era globlaisasi ini. Menanggapi hal tersebut Universitas Palangka Raya yang merupakan salah satu perguruan tinggi negeri terbaik di Pulau Kalimantan, membentuk berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa untuk mendukung terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas, salah satunya adalah Unit Kegiatan Mahasiswa Pusat Riset dan Inovasi Mahasiswa (UKM-PRISMA).

                                   

LogoUKM PRISMA Universitas Palangka Raya dan Logo Universitas Palangka Raya

          UKM-PRISMA sendiri merupakan sebuah organisasi mahasiswa yang bertujuan sebagai media dan akses bagi mahasiswa yang memiliki berbagai kretivitas dan inovasi, mengembangkan minat, bakat, dan kretivitas mahasiswa dalam bidang ilmiah, serta mengabdikan diri kepada masyarakat demi memperluas cakrawala ilmu pengetahuan. UKM-PRISMA juga dibimbing oleh dosen-dosen yang memiliki berbagai prestasi dalam bidang riset dan inovasi ilmiah yaitu Rendy Muhamad Iqbal, S.Si, M.Si dan Syarpin,S.Pd, M.Si. sehingga dalam menjalankan misi perbaikan dan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas khususnya dilingkup Universitas Palangka Raya dapat terlaksana dengan baik. UKM-PRISMA adalah salah satu organisasi kampus di Universitas Palangka Raya yang paling sering mengadakan lomba tingkat nasional seperti, lomba essay, karya tulis ilmiah, inovasi ilmiah dan teknologi, video kreatif festival ilmiah dan peduli alam, webinar nasional, program pengabdian kepada masyarakat, kerjasama dengan berbagai lembaga pendidikan dan riset, serta berbagai ajang bergengsi lainya yang akan menarik minat para mahsiswa untuk mengetahui lebih dalam tentang ilmu pengetahuan sains dan teknologi. Dengan langkah ini maka UKM-PRISMA secara langsung turut mendukung Universitas Palangka Raya untuk memperbaiki kualitas para mahasiswanya sehingga mendorong perbaikan dan terciptanya sumber daya manusia berkualitas yang mampu bersaing pada era globalisasi ini.

          Dalam acara Prisma’s Online Talkshow series 1 (webinar) yang diadakan oleh UKM-PRISMA, Wakil Rektor Bidang Hukum,Organisasi, SDM, dan Kemahasiswaan yang diwakili oleh Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan dan Perencaan Universitas Palangka Raya (Bapak Iring SE, M.Si.) dalam sambutannya menyampaikan bahwa “Saat ini Universitas Palangka Raya sedang serius untuk memperbaiki kualitas mahasiswa-mahasiwi, yang nanti akan mendorong terciptanya sumber daya manusia berkualitas yang mampu bersaing di era globlasasi ini sehingga dapat mewujudkan UPR yang Jaya Raya, serta ikut terlibat dalam menyukseskan progam Sustainable Development Goals (SDGs) yang diusung oleh para pemimpin dunia termasuk Indonesia yang bertujuan untuk mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan”. Hal ini dapat dijadikan sebagai catatan penting bahwa pemerintah Indonesia melalui lembaga pendidikan sedang gencar-gencarnya untuk mengejar ketertinggalan dari negara-negara maju, dengan cara mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas sebaik mungkin yang nantinya diharapkan dapat membantu dalam mewujudkan visi dan misi Indonesia untuk menguasai ilmu pengetahuan sains dan teknologi, serta dapat menemukan dan menciptakan sebuah inovasi baru yang berguna bagi bangsa dan negara Indonesia.

          Kemudian yang menjadi pertanyaannya, mampukah Indonesia mewujudkan itu semua?. Untuk itu kita sebagai mahasiswa-mahasiswi, pemuda-pemudi, dan generasi penerus yang memegang tongkat estafaet perjuangan untuk mengisi kemerdekaan Indonesia. Marilah kita mengerjakan bagian kita dan ikut mengambil bagian untuk mewujudkan cita-cita bangsa, dan marilah kita membuka diri untuk mengetahui ilmu pengetahuan sains dan teknologi, serta berinovasi dan menciptakan sesuatu yang berguna bangsa dan negara Indonesia. Persiapkan diri kita sebaik mungkin untuk menghadapi segala tantangan yang akan terjadi di era globlasasi ini.




Rabu, 10 Februari 2021

Kegiatan Silaturahmi Pengurus UKM PRISMA 2021 dengan Wakil Rektor III Universitas Palangka Raya

Kegiatan Silaturahmi Pengurus UKM PRISMA 2021 dengan Wakil Rektor III Universitas Palangka Raya

 










Sabtu, 06 Februari 2021

Tawaran Program Kreativitas Mahasiswa Tahun 2021 Diadakan!!

Tawaran Program Kreativitas Mahasiswa Tahun 2021 Diadakan!!

 
Sumber : instagram @ditjen.dikti

    Halo sobat mahasiswa!! Kemdikbud kembali menawarkan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) di tahun 2021 ini loh. PKM sendiri merupakan salah satu wujud implementasi Tridharma Perguruan Tinggi yang diluncurkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi di bawah pengelolaan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) dengan upaya untuk menumbuhkan, mewadahi, dan mewujudkan ide kreatif serta inovatif mahasiswa. PKM juga memberikan dampak terhadap peningkatan prestasi mahasiswa dan prestasi perguruan tinggi dalam pemeringkatan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. PKM ini juga dibagi menjadi beberapa bidang antara lain PKM-Riset (PKM-R), PKM-Kewirausahaan (PKM-K), PKM-Pengabdian Masyarakat (PKM-PM), PKM-Penerapan IPTEK (PKM-PI), PKM-Karsa Cipta (PKM-KC), PKM-Gagasan Futuristik Konstruktif (PKM-GFK), PKM-Gagasan Tertulis (PKM-GT), dan PKM-Artikel Ilmiah (PKM-AI). Berikut merupakan kriteria dari setiap bidang PKM :

    Adapun untuk alur kegiatan PKM dapat dilihat dibawah ini :


    Klaster Perguruan Tinggi untuk PKM tahun ini :

    Pada tahun 2021 ini untuk meningkatkan keikutsertaan mahasiswa dan Perguruan Tinggi, masing-masing jumlah maksimal proposal untuk setiap Bidang PKM setiap klasternya ditingkatkan hingga 20% loh. Jadi tunggu apalagi, ayo tuangkan kreativitas kalian dan ikuti kegiatan PKM ini. Jangan sampai ketinggalan ya.
    Untuk info lebih lanjut kalian dapat mendownload langsung pedoman PKM pada link di bawah ini :


    atau dapat menghubungi PRISMA PKM Center dengan menghubungi nomor (WhatsApp) di bawah ini :

    083150487069 (Sri)
    081383481751 (Reliana)




















Media Sosial

Instagram
@ukmprisma.upr
Facebook
PRISMA UPR
Email
pkm.upr@gmail.com

Kontak

Kontak UKM PRISMA

Ingin lebih mengenal UKM PRISMA Universitas Palangka Raya? Anda dapat mengirimkan DM ke Sosial Media Resmi UKM PRISMA Universitas Palangka Raya

Instagram

@ukmprisma.upr

Facebook

PRISMA UPR

Email

pkm.upr@gmail.com

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Proses Sederhana Terciptanya Semangka Tanpa Biji (Triploid)

  Elynius Gowasa (Ketua Umum UKM PRISMA 2021) Hai popers… pernah tau ngak bagaimana semangka tanpa biji bisa tercipta? Pasti disini ada yang...

Search

Pengikut