Oleh
: Elynius Gowasa
(Ketua UKM-PRISMA UPR)
Perkembangan zaman mengarahkan kita kepada
berbagai polemik dalam tatanan kehidupan sosial, teknologi dan manusia,
bagaikan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Manusia yang hidup di
era globalisasi ini tidak akan bisa menjalankan proses kehidupannya tanpa
keterlibatan teknologi, sehingga ilmu pengetahuan sains dan teknologi merupakan
senjata yang sangat penting untuk menghadapi segala tantangan yang semakin
kompleks pada saat ini. Seiring berjalannya waktu, maka dunia membawa kita
kedalam sebuah arena yang tidak ada ujungnya. Segala penemuan yang luar biasa
bermunculan didepan mata dan menegaskan kepada kita semua bahwa syarat untuk
hidup dizaman ini tidak lagi dengan menggunakan kekuatan otot. Namun, ada hal
yang jauh lebih penting yaitu, kepintaran dan kecerdasan dengan wawasan yang
luas terhadap ilmu pengetahuan sains dan teknologi.
Pada era globalisasi saat ini, kita
tidak dapat memungkiri bahwa negara-negara yang memiliki tingkat penguasaan
IPTEK yang tinggi akan menjadi negara adikuasa (powerfull), kaya raya,
pengendali dunia dan menjadi penguasa pasar global. Sedangkan negara yang tidak
mampu beradaptasi dengan segala perkembangan ini maka akan berada dibawah
bayang-bayang negara adikuasa. Istilah lainnya negara yang tidak dapat
menguasai IPTEK kembali terjajah secara halus oleh kecerdasan teknologi.
Indonesia sendiri merupakan negara
keempat dengan jumlah penduduk terbesar didunia setelah Cina, India, dan
Amerika. Tercatat jumlah penduduk Indonesia hingga saat ini adalah sebanyak 270
juta jiwa berdasarkan data sensus penduduk ditahun 2020. Hal ini menyebabkan
Indonesia merupakan salah satu negara dengan sumber daya manusia yang begitu
melimpah. Akan tetapi yang menjadi pertanyaan saat ini adalah apakah Indonesia
mampu beradaptasi dan bersaing dengan negara-negara adikuasa dengan cara
memanfaatkan sumber daya manusia yang ada? Ataukah Indonesia akan secara terus
menerus menikmati temuan-temuan baru dari hasil riset atau produk yang
dikembangkan oleh negara-negara lain atau dengan kata lain Indonesia hanyalah
sebuah negara konsumen abadi?.
Seperti yang kita ketahui bahwa
kuantitas tidaklah menjamin sebuah kualitas, berdasarkan wawancara yang
dilakukan kepada Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah yang dikutip dari
liputan 6 mengatakan bahwa “sebanyak 56 % penduduk Indonesia masih
berpendidikan rendah seperti SMP kebawah”. Sehingga kasus seperti ini sangat
disayangkan dan dapat membuat Visi Indonesia untuk bersaing dalam era
globalisasi ini akan sedikit memiliki hambatan yang jika dibiarkan dapat merugikan
kita semua.
Berdasarkan segala polemik diatas maka pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pendididikan dan Kebudayaan (KEMENDIKBUD) serta Kementrian Riset dan Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia (RISTEK-BRIN) memberikan mandat kepada lembaga-lembaga pendidikan untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkuliatas sehingga Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara lain pada era globlaisasi ini. Menanggapi hal tersebut Universitas Palangka Raya yang merupakan salah satu perguruan tinggi negeri terbaik di Pulau Kalimantan, membentuk berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa untuk mendukung terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas, salah satunya adalah Unit Kegiatan Mahasiswa Pusat Riset dan Inovasi Mahasiswa (UKM-PRISMA).
LogoUKM PRISMA Universitas Palangka Raya dan Logo Universitas Palangka Raya
UKM-PRISMA sendiri merupakan sebuah
organisasi mahasiswa yang bertujuan sebagai media dan akses bagi mahasiswa yang
memiliki berbagai kretivitas dan inovasi, mengembangkan minat, bakat, dan
kretivitas mahasiswa dalam bidang ilmiah, serta mengabdikan diri kepada
masyarakat demi memperluas cakrawala ilmu pengetahuan. UKM-PRISMA juga
dibimbing oleh dosen-dosen yang memiliki berbagai prestasi dalam bidang riset
dan inovasi ilmiah yaitu Rendy Muhamad Iqbal, S.Si, M.Si dan Syarpin,S.Pd,
M.Si. sehingga dalam menjalankan misi perbaikan dan menciptakan sumber daya
manusia yang berkualitas khususnya dilingkup Universitas Palangka Raya dapat
terlaksana dengan baik. UKM-PRISMA adalah salah satu organisasi kampus di
Universitas Palangka Raya yang paling sering mengadakan lomba tingkat nasional
seperti, lomba essay, karya tulis ilmiah, inovasi ilmiah dan teknologi, video
kreatif festival ilmiah dan peduli alam, webinar nasional, program pengabdian
kepada masyarakat, kerjasama dengan berbagai lembaga pendidikan dan riset,
serta berbagai ajang bergengsi lainya yang akan menarik minat para mahsiswa
untuk mengetahui lebih dalam tentang ilmu pengetahuan sains dan teknologi.
Dengan langkah ini maka UKM-PRISMA secara langsung turut mendukung Universitas
Palangka Raya untuk memperbaiki kualitas para mahasiswanya sehingga mendorong
perbaikan dan terciptanya sumber daya manusia berkualitas yang mampu bersaing
pada era globalisasi ini.
Dalam acara Prisma’s Online Talkshow
series 1 (webinar) yang diadakan oleh UKM-PRISMA, Wakil Rektor Bidang
Hukum,Organisasi, SDM, dan Kemahasiswaan yang diwakili oleh
Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan dan Perencaan Universitas Palangka Raya (Bapak
Iring SE, M.Si.) dalam sambutannya menyampaikan bahwa “Saat ini Universitas
Palangka Raya sedang serius untuk memperbaiki kualitas mahasiswa-mahasiwi, yang
nanti akan mendorong terciptanya sumber daya manusia berkualitas yang mampu
bersaing di era globlasasi ini sehingga dapat mewujudkan UPR yang Jaya Raya,
serta ikut terlibat dalam menyukseskan progam Sustainable Development Goals (SDGs) yang
diusung oleh para pemimpin dunia termasuk Indonesia yang bertujuan untuk mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan
melindungi lingkungan”. Hal ini dapat dijadikan sebagai catatan penting bahwa
pemerintah Indonesia melalui lembaga pendidikan sedang gencar-gencarnya untuk
mengejar ketertinggalan dari negara-negara maju, dengan cara mempersiapkan
sumber daya manusia berkualitas sebaik mungkin yang nantinya diharapkan dapat
membantu dalam mewujudkan visi dan misi Indonesia untuk menguasai ilmu
pengetahuan sains dan teknologi, serta dapat menemukan dan menciptakan sebuah
inovasi baru yang berguna bagi bangsa dan negara Indonesia.
Kemudian
yang menjadi pertanyaannya, mampukah Indonesia mewujudkan itu semua?. Untuk itu
kita sebagai mahasiswa-mahasiswi, pemuda-pemudi, dan generasi penerus yang
memegang tongkat estafaet perjuangan untuk mengisi kemerdekaan Indonesia.
Marilah kita mengerjakan bagian kita dan ikut mengambil bagian untuk
mewujudkan cita-cita bangsa, dan marilah kita membuka diri untuk mengetahui
ilmu pengetahuan sains dan teknologi, serta berinovasi dan menciptakan sesuatu
yang berguna bangsa dan negara Indonesia. Persiapkan diri kita sebaik mungkin untuk menghadapi
segala tantangan yang akan terjadi di era globlasasi ini.
0 comments:
Posting Komentar